Jumat, 11 Desember 2009

ABU BAKAR SIDIQ

Silsilah Keturunan (Nasab) dan Keutamaannya.

Nama beliau adalah Abdullah bin Utsman At Taimi Al Qurasyi. Lahir dua tahun setelah kelahiran Rasulullah Shalallahu Alaihiwassalam. Dahulu (ketika jaman Jahiliyyah) bernama Abdul Kabah atau Abdul Uzza, kemudian setelah masuk Islam bernama Abdullah bin Utsman. Utsman adalah nama ayahnya yang lebih dikenal dengan Abu Quhafah.

Beliau mendapat kunyah dalam Islam dengan Abu Bakar, karena beliau orang yang pertama kali masuk Islam dan bersegera dalam menyambut dakwah Islam, yang mana beliau orang laki-laki yang pertama masuk Islam. Beliau juga digelari Ash Shiddiq karena beliau orang yang langsung mempercayai Rasulullah Shalallahu Alaihiwassalam dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sehingga beliau senantiasa membenarkan setiap yang datang dari Rasulullah Shalallahu Alaihiwassalam baik perkataan maupun perbuatannya.

Abu Bakar dikenal sebagai al atiiq (orang yang ganteng) karena bagusnya wajah beliau dikala jahiliyyah; terambil dari kata al itaqaah yang artinya bagus pada setiap perkara. Setelah masuk Islam, beliau dikenal dengan al atiiq(orang yang terbebas) karena beliau adalah orang pertama yang diberi kabar gembira berupa dibebaskan/selamat dari api neraka.
Dalam hal ini para Ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihiwassalam suatu hari seusai shalat Shubuh beliau bertanya,

Siapakah yang pagi ini melakukan ibadah puasa?
Abu Bakar menjawab,
Saya wahai Rasulullah, tadi malam saya membisikkan (meniatkan) pada diriku untuk melakukan puasa pada pagi ini. Lalu aku berpuasa.

Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihiwassalam bertanya,

Siapakah yang pada hari ini telah menjenguk orang sakit??

Umar menjawab,

Sesungguhnya kita baru saja shalat shubuh dan belum meninggalkan (masjid ini), lantas bagaimana kita bisa menjenguk orang sakit?.?

Abu Bakar menjawab,

Saya wahai Rasulullah, orang-orang mengabarkan kepadaku bahwa Saudaraku, Abdurahman bin ?Auf, sedang menderita sakit. Lalu saya sengaja melewati rumahnya, dan bertanya tentang keadaannya, dalam keadaaan saya menuju masjid?.


Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihiwassalam bertanya,

Siapakah diantara kalian yang telah mengeluarkan shadaqah?.

Umar menjawab,

Wahai Rasulullah, kami masih bersama Anda semenjak selesai shalat, lantas bagaimana mungkin kami bersedekah?.

Abu Bakar menjawab,

Saya wahai Rasulullah, ketika saya masuk masjid ada seorang yang meminta sedekah. Sedangkan anaknya Abdurrahman bin Abu Bakar (cucu Abu Bakar) membawa sepotong roti. Lalu saya mengambilnya dan aku berikan kepada pengemis itu.

Rasulullah Shalallahu alaihiwassalam bersabda dalam keadaan wajahnya berseri-seri karena bahagia,

Wahai Abu Bakar, bergembiralah dengan surga?

Kisah diatas menunjukkan bahwa Abu Bakar Radiallahuanhu adalah orang yang pertama kali diberi kabar gembira berupa pembebasan dirinya dari neraka.
Demkianlah tampak keutamaan Abu Bakar dan beliau adalah orang yang paling bersegera menjalankan kebajikan dan kebaikan. Umar bin Al Khaththab Radiallahuanhu mengkisahkan tentang Abu Bakar Radiallahuanhu,

Tidak pernah ada kebaikan yang aku bisa mendahului Abu Bakar. Dia senantiasa mendahuluiku dalam menjalankan kebaikan.

Ali Radiallahuanhu bertutur, Ia adalah orang yang paling mendahului. Demi Dzat Yang Jiwaku ada ditangan-Nya, kami tidak pernah berlomba dalam kebaikan kecuali Abu Bakar adalah orang yang pertama kali menjalankannya.

Abu Bakar Radiallahuanhu tumbuh dari keluarga yang memperoleh kemudahan harta benda. Beliau dulu adalah seorang pedagang pakaian. Dari hasil dagangannya beliau mampu mengumpulkan sejumlah harta yang banyak, yang pada kemudian hari beliau jadikan sebagai bekal/biaya berjihad, yaitu setelah beliau memeluk Islam. Beliau menginfakkan sejumlah besar hartanya dalam rangka menegakkan agama Islam, juga dalam rangka mendapatkan ridha dari Allah dan Rasul-Nya.

Yang paling banyak disebut oleh para Ulama, beliau lahir di kota Makkah 2 tahun berselang dengan peristiwa penyerangan tentara bergajah. Sehingga usia beliau berdekatan dengan usia Rasulullah Shalallahu alahiwassalam. Bersamaan hal itu beliau adalah orang yang paling mendekati/menyamai dengan Rasulullah Shalallahu alahiwassalam juga dari sisi akhlak dan perilaku.


Abu Bakar adalah orang yang lembut, penyayang dan memiliki pergaulan yang baik. Beliau adalah orang yang memiliki tabiat rendah hati (tawadhu), penyayang terhadap orang-orang di sekitarnya. Beliau tidak pernah merasa lebih tinggi derajatnya daripada orang lain baik ketika masa jahiliyyah maupun setelah Islam. Jika ada yang memujinya maka pujian itu akan menjadikannya semakin tawadhu?, dan beliau mengatakan, Ya Allah sungguh Engkau adalah lebih mengetahui tentang diriku daripada diriku sendiri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar